Blog ku

Selamat Datang Di Blog ku [priobudiutomo@rocketmail.com]

Sabtu, 05 Mei 2012

Makalah Zat Gizi Mikro


MAKALAH
ZAT GIZI MIKRO






NAMA : PRIO BUDI UTOMO





KATA PENGANTAR

                    Memasuki era globalisasi Indonesia masih menghadapi masalah gizi ganda, yaitu masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih dengan resiko penyakit yang ditimbulkan. Masalah gizi ganda ini terdapat di masyarakat perdesaan dan perkotaan. Masalah gizi ganda pada hakekatnya merupakan masalah perilaku. Untuk mengkoreksi masalah gizi ganda tersebut dapat dilakukan dengan pendekatan melalui pemberian informasi tentang perilaku gizi yang baik dan benar, di samping pendekatan lain. Untuk itu diperlukan acuan/bahan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang perilaku gizi yang baik dan benar.
Saran dari berbagai pihak untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah ini sangat diharapkan. Semoga bermanfaat.

                                                                        Pare,  22 Maret 2012
                                                                              Penyusun











DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................
Daftar isi ............................................................................................................        
BAB l.Pendahuluan............................................................................................        
1.1 Latar belakang..........................................................................................           
1.2 Tujuan......................................................................................................
1.3 Manfaat ...................................................................................................
BAB ll. Tinjauan Pustaka...................................................................................        
BAB lll. Kesimpulan ..........................................................................................        
BAB IV. Daftar pustaka   ...................................................................................       









BAB I
PENDAHULUAN

LatarBelakang

           Unsur mineral mikro merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan rusak; sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO hidrogen menjadi uap air, dan Nitrogen menjadi uap Nitrogen (N) Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan antar individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam anorganik (Davis dan Mertz1987).
             Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro.
Mineral makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral non esensial adalah logam yang perannya dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh makhluk hidup yang bersangkutan.


Tujuan

Penyusunan makalah ini memiliki beberapa tujuan dan sasaran.
Sasaran dari penyusunan makalah ini adalah: Akademik Stikes Karya Husada Pare Kediri pada umumnya dan Mahasiswa Keperawatan pada khususnya.
Sedangkan tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain :
·                      Mengetahui teori Mineral Mikro.
·                      Berusaha membuka wawasan mengenai konsep Mineral Mikro.
·                      Memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Gizi dan Terapi Diet.


Manfaat Gizi
Setiap zat gizi memiliki fungsi yang spesifik. Masing-masing zat gizi tidak dapat berdiri sendiri dalam membangun tubuh dan menjalankan proses metabolisme. Namun zat gizi tersebut memiliki berbagai fungsi yang berbeda.
a. Zat gizi sebagai sumber energi
Sebagai sumber energi zat gizi bermanfaat untuk menggerakkan tubuh dan proses metabolisme di dalam tubuh.
Zat gizi yang tergolong kepada zat yang berfungsi memberikan energi adalah karbohidrat , lemak dan protein. Bahan pangan yang berfungsi sebagai sumber energi antara lain : nasi, jagung, talas merupakan sumber karbohidrat; margarine dan mentega merupakan sumber lemak; ikan, daging, telur dan sebagainya merupakan sumber protein.
Ketiga zat gizi ini memberikan sumbangan energi bagi tubuh. Zat-zat gizi tersebut merupakan penghasil energi yang dapat dimanfaatkan untuk gerak dan aktifitas fisik serta aktifitas metabolisme di dalam tubuh. Namun penyumbang energi terbesar dari ketiga unsur zat gizi tersebut adalah lemak.
b. Zat gizi untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan tubuh
Zat gizi ini memiliki fungsi sebgai pembentuk sel-sel pada jaringan tubuh manusia. Jika kekurangan mengkonsumsi zat gizi ini maka pertumbuhan dan perkembangan manusia akan terhambat. Selain itu zat gizi ini juga berfungsi untuk menggantikan sel-sel tubuh yang rusak dan mempertahankan fungsi organ tubuh.
Zat gizi yang termasuk dalam kelompok ini adalah protein, lemak, mineral dan vitamin. Namun zat gizi yang memiliki sumber dominan dalam proses pertumbuhan adalah protein.
c. Zat gizi sebagai pengatur/ regulasi proses di dalam tubuh
Proses metabolisme di dalam tubuh perlu pengaturan agar terjadi keseimbangan. Untuk itu diperlukan sejumlah zat gizi untuk mengatur berlangsungnya metabolisme di dalam tubuh. Tubuh perlu keseimbangan, untuk itu proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh perlu di atur dengan baik.
Zat gizi yang berfungsi untuk mengatur proses metabolisme di dalam tubuh adalah mineral, vitamin air dan protein. Namun yang memiliki fungsi utama sebagia zat pengatur adalah mineral dan vitamin.








BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


MINERAL MIKRO
Mineral mikro terdapat dalam jumlah sangat kecil di dalam tubuh ,namun mempunyai peranann esensial untuk kehidupan,kesehatan,dan reproduksi. Kandungan mineral mikro bahan makanan sangat bergantung pada konsentrasi mineral mikro tanah asal bahan makanan tersebut. Widya Karya Gizi Nasional tahun 1998 telah menetapkan Angka Kecukupan Rata-rata Sehari untuk mineral mikro besi(Fe),seng(Zn),iodium(I),dan selenium(Se). Di AS selain itu ditetapkan juga angka antarbatas sementara yang dianggap aman dan cukup untuk dikonsumsi bagi mineral mikro tembaga(Cu),mangan(Mn),fluor(F),Khrom(Cr),dan molibden(Me). Sedangkan kebutuhan manusia akan mineral mikro arsen(As), nikel(Ni),silikon(Si),dan baron(Bo) masih dalam penelitian.



a)            Besi(Fe)
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat didalam tubuh manusia dan hewan yaitu sebanyak 3-5 gram didalam tubuh manusia dewasa. Besi mempunyai beberapa fungsi esensial didalam tubuh :
Ø    Sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh
Ø    Sebagai alat angkut elektron didalam sel
Ø    Sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim didalam jaringan tubuh
Absorpsi, Transplantasi dan Penyimpanan Besi
Tubuh sangat efesien dalam penggunaan besi. Sebelum di absorpsi, didalam lambung besi dibebaskan dari ikatann organik,seperti protein.  Absorpsi terutama terjadi dibagian atas usus halus denagn bantuan alat angkut protein khusus. Ada dua jenis alat angkut protein di dalam sel mukosa usus halus yang membantu penyerapan besi, yaitu transferin dan feritin.
Besi dalam makanan terdapat dalam bentuk besi-hem seperti terdapat dalam hemoglobin dan mioglobin makanan hewani,dan besi non-hem dalam makanan nabati. Besi –hem diabsorpsi ke dalam sel mukosa sebagai kompleks porfirin utuh. Agar dapat di absorpsi ,besi non-hem didalam usus halus harus berada dalam bentuk terlarut. Taraf absorpsi besi diatur oleh mukosa saluran cerna yang ditentukan oleh kebutuhan tubuh.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Absorpsi Besi :
Ø    Bentuk Besidi dalam makanan berpengaruh terhadap penyerapan.
Ø    Asam Organik seperti vitamin C sangat membantu penyerapannya.
Ø Asam Fitat dan faktor lain didalam serat serelia dan asam aksalat di dalam sayuran menghambat penyerapan zt besi.
Tanin yang merupakan polifenol dan terdapat di dalam teh,kopi dan beberapa jenis sayuran dan buah juga menghambat absorpsi besi dengan cara mengikatnya.Klasium dosis tinggi berupa suplemen menghambat absorpsi besi,namun mekanismenya belum diketahui dengan pasti.Bayi dapat lebih banyak menyerap besi yang berasal dari ASI daripada dari susu sapi.
Tingkat keasaman lambung meningkatkan larut besi.Kekurangan asam klorida di dalam lambung atau pengguna obat-obatan yang bersifat antasit menghalangi absorpsi besi.
Faktor intrinsik di dalam lambung membantu penyerapan besi,di duga karena hem mempunyai struktur yang sama dengan vit B12.
Kebutuhan tubuh akan besi berpengaruh besar terhadap absorpsi besi.Bila tubuh kekurangan besi atau kebutuhan meningkat pada masa pertumbuhan,absorpsi besi-non hem dapat meningkat sampai sepuluh kali,sedangkan besi-hem dua kali.



FUNGSI BESI
Dalam keadaan terduksi bvesi kehilangan dua elektron,oleh karena itu mempunyai dua sisa muatan positif.Besi dalam bentuk dua ion bermuatan positif ini adalah bentuk fero.Dalam keadaan teroksidasi,besi kehilangan tiga elektron,sehingga mempunyai sisa tiga muatan positif yang dinamakan bentuk feri.Karena dapat berada dalam dua bentuk ion ini,besi berperan dalam proses respirasi sel,yaitu sebagai kofaktor bagi enzim-enzim yang terlibat di dalam reaksi oksidasi-reduksi.
Metabolisme energi.  Di dalam tiap sel, besi bekerja sama dengan rantai protein-pengangkut-elektron,yang berperan dalam langkah-langkah akhir metabolisme energi. Sebagian besar besi berada di dalam hemoglobin,yaitu molekul protein mengandung besi dari sel darah merah dan mioglobin didalam otot. Hemoglobin di dalam darah membawa oksigen dari paru-paru keseluruh tubuh dan membawa kembali karbon dioksida dari seluruh sel ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh. Mioglobin berperan sebagai resorvir oksigen;menerima, menyimpan dan melepas oksigen didalam sel-sel otot. Sebanyak kurang lebih 80% besi tubuh berada di dalam hemoglobin. Selebihnya terdapat di dalam mioglobin dan protein lain yang mengandung besi. Menurunnya produktivitas kerja pada kekurangan besi disebabkan oleh 2 hal yaitu :
a.            Berkurangnya enzim-enzim mengandung besi dan besi sebagai kofaktor enzim-enzim yang terlibat dalam metabolisme energi
b.            Menurunnya hemoglobin darah akibatnya metabolisme energi di dalam otot terganggu dan terjadi penurunan asam laktrat yang menyebabkan rasa lelah.
Kemampuan belajar. Beberapa  bagian dari otak mempunyai beberapa kadar besi tinggi yang diperoleh dari transport  besi yang di pengaruhi oleh reseptor transfering. Kadar besi dalam darah meningkat selama pertumbuhan hingga remaja. Pada besi otak yang kurang pada masa pertumbuhan tidak dapat diganti setelah dewasa. Defisiensi berpengaruh negatif terhadap fungsi otak, terutama terhadap fungsi sistem neurotrans mitter(pengantar saraf).
Akibatnya , kepekaan reseptor saraf dopamin berkurang yang dapat berakhir dengan hilangnya reseptor tersebut. Daya konsentrasi,daya ingat dan kemampuan berlajar terganggu,ambang batas rasa sakit meningkat,fungsi kelenjar tiroid dan kemampuan mengatur suhu tubuh menurun.
Sistem kekebalan. Besi memegang peranan dalam tubuh. Respon kekebalan sel oleh limfosit T tergantung karena berkurangnya sel-sel yang kemungkinan disebabkan oleh sintesis DNA. Berkurangnya sintesis DNA disebabkan oleh gangguan enzim reduktase ribunukleutida yang membutuhkan besi untuk dapat berfungsi. Di samping itu sel darah putih yang menghancurkan bakteri tidak dapat bekerja secara efektif dalam keadaan tubuh kekurangan gizi. Enzim yang berperan dalam sistem kekebalan adalah nieloperokasidase yang juga terganggu fungsinya pada defisiensi besi. Infeksi dengan cara memisahkan besi dari mikroorganisme yang membutuhkannya  untuk perkembangbiakan.
Pelarut obat-obatan. Obat-obatan tidak larut air oleh enzim mengandung besi dapat dilarutkan hingga dapat dikeluarkan oleh tubuh.



 Angka kecukupan gizi yang dianjurkan :
Ø    Bayi                             : 3-5 mg
Ø    Balita                           : 8-9 mg
Ø    Anak sekolah              : 10 mg
Ø    Remaja laki-laki          : 14-17 mg
Ø    Remaja perempuan    : 14-25 mg
Ø    Dewasa laki-laki          : 13 mg
Ø    Dewasa perempuan   :14-26 mg
Ø    Ibu hamil                     : +20 mg
Ø    Ibu menyusui              : +2 mg

Nilai besi terhadap bahan makanan(mg/100gr)
Bahan makanan
Nilai Fe
Bahan makanan
Nilai Fe
Tempe,kacang,kedelai murni
Kacang kedelai kering
Kacang hijau
Kacang merah
Kelapa tua,daging
Udang segar
Hati sapi
Daging sapi
Telur bebek
Telur ayam
Ikan segar
Ayam
Gula kelapa
10,0
8,0
6,7
5,0
2,0
8,0
6,6
2,8
2,8
2,7
2,0
1,5
2,8
Biskuit
Jagung kuning,pipil lama
Roti putih
Beras setengah giling
Kentang
Daun kacana panjang
Bayam
Sawi
Daun katuk
Kangkung
Daun singkong
Pisang ambon
Keju
2,7
2,4
1,5
1,2
0,7
6,2
3,9
2,9
2,7
2,5
2,0
0,5
1,5

Akibat kekurangan besi
Defisiensi besi merupakan defisiensi besi yang paling umum terdapat,baik di negara maju maupun di negara yang sedang berkembang. Defisiensi besi terutama menyerang golongan rentan seperti anak-anak, remaja, ibu hamil, dan menyusui serta pekerja berpenghasilan rendah. Secara klasik defisiensi besi dikaitkan dengan anemia defisiensi besi. Namun banyak bukti menunjukkan bahwa defisiensi besi berpengaruh luas terhadap kualitas sumber daya manusia, yaitu terhadap kemampuan belajar dan produktivitas kerja. Kehilangan besi dapat terjadi karena konsumsi makanan yang kurang seimbang atau gangguan absorpsi besi. Selain itu kekurangan besi dapat terjadi karena perdarahan akibat cacingan atau luka, dan akibat penyaki-penyakit yang mengganggu absorpsi seperti penyakit gastro instestinal.
Kekurangan besi terjadi dalam 3 tahap:
1.            Terjadi bila simpanan besi berkurang dan terlihat dari penurunan feritinin dalam plasma hingga 12 ug/L. Hal ini dikompensasi dengan peningkatan absorpsi besi yang terlihat dari peningkatan mengikat besi total. Pada tahap ini belum terlihat perubahan fungsional pada tubuh.
2.            Terlihat dengan habisnya simpanan besi, menurunnya jenuh transfarin hingga kurang dari 16% pada orang dewasa dan meningkatkannya protoporfirin, yaitu bentuk pendahulu(rechursor) hem. Tahap ini nilai hemoglobin dalam darah masih berada pada 95% nilai normal.Hal ini dapat mengganggu metabolisme energi, sehinhha menyebabkan menurunnya kemampuan bekerja.
3.            Terjadi anemia gizi, dimana kadar hemoglobin total turun dibawah nilai normal. Anemia gizi berat ditandai oleh sel darah merah yang kecil(mikrositisis)  dan nilai hemoglobin rendah (hipokromia). Oleh sebab itu anemia gizi besi dinamakan anemia hipokromik mikrositik.
Kekurangan gizi pada umumya menyebabkan pucat,rasa lelah,letih,pusing,kurang nafsu makan,menurunnya kebugaran tubuh,menurunnya kemampuan kerja,menurunya kekebalan tubuh dan gangguan penyembuhan luka. Selain itu kemampuan mengatur suhu tubuh menurun. Pada anak-anak kekurangnan besi menimbulkan apatis, mudah tersinggung,menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi dan belajar.



Anemia gizi
Anemia gizi disebabkan oleh kekurangan zat gizi yang berperan dalam pembentukan hemoglobin,  baik karena kekurangan konsumsi atau karena gangguan absorpsi. Zat gizi yang bersangkutan adalah besi, proteiin, peridoksin (vit.B6) yang berperan sebagai katalisator dalam sintesis hem di dalam molekul hemoglobin,vit.C yang mempengaruhi absorpsi dan pelepasan besi dari transferin ke dalam jaringan tubuh,dan vit.E  mempengaruhi stabilitas membran sel darah merah. Sebagaian anemia gizi adalah anemia gizi besi.penyebab anemia gizi besi terutama karena makanan yang dimakan kurang mengandung besi, terutama dalam bentuk besi-hem. Disamping itu pada wanita karena kehilangan darah karena haid dan persalinan.



Cara mengevaluasi status besi
Indikator paling umum digunakan untuk mengetahui kekurangan besi adalah pengukuran jumlah dan ukuran sel darah meah dan nilai hemoglobin darah. Nilai hemoglobin yang rendah menggambarkan kekurangan besi yang sudah lanjut dan mungkin disebabkan oleh kekurangan protein atau vit.B6. Indikator paling peka adalah mengukur nilai feritin dalam serum darah. Nilai ini menggambarkan persediaan besi di dalam tubuh. Nilai yang rendah mengambarkan simpanan besi yang rendah. Protoporfitin adalah ikatan pendahulu (precurser) hem, yaitu bagian dari hemoglobin yang mengandung besi. Kenaikan nilai protoporfin di dalam sel darah merah menyatakan bahwa sintesis hem berkurang karena kekurangan besi. Kenaikan jumlah transferin yang tidak jenuh (protein alat transpor besi) yang terlihat dari kenaikan kemampuan mengikat besi menunjukkan menurunnya simpanan besi di dalam tubuh. Nilai jenuh transferin kurang dari 16 % menunukkan kurangnya persediaan besi di dalam tubuh. Bila di samping nilai hemoglobin, dua dari ketiga indikator di atas rendah dari normal, maka baru dikatakan bahwa seseorang menderita anemia kurang besi.



Akibat Kelebihan Besi
Kelebihan besi jarang terjadi karena makanan, tetapi dapat disebabkan oleh suplemen besi. Gejalannya adlah rasa nek, muntah, diare, denyut jantung meningkat, sakit kepala, menigau, dan pingsan.



Seng (Zn)
Bahwa seng esensial untuk kehidupan telah diketahui sejak lebih dari seratus tahun yang lalu. Peranannya dalam pertumbuhan normal pada hewan telah didemonstrasikan melakukan penelitian metabolisme seng pada manusia. Tubuh mengandung 2-2,5  tersebar gr seng yang tersebar hampir disemua sel. Sebagian besar seng berada di dalam hati, pankreas, ginjal, otot dan tulang. Jaringan yng banyak mengandung seng adalah bagian-bagian mata, kelenjar prostat, spermatozoa, kulit, rambut dan kuku. Di dalam cairan tubuh, seng terutama merupakan ion intraseluler. Seng di dalam plasma hanya merupakan 0,1 % dari seluruh seng di dalam tubuh yang mempunyai masa pergantian yang cepat.



Absorpsi dan Metabolisme
Absoepsi seng diatur oleh metalotionein yang disintesin didalam sel dinding saluran cerna. Bila dikonsumsi seng tinggi,di dalam sel dinding saluran cerna sebagian diubah menjadi metalotinein sebagai simpanan, sehingga absorpsi berkurang. Metalotionein di dalam hati mengikat seng hingga dibutuhkan oleh tubuh. Metalotionein diduga mempunyai peranan dalam mengatur kandungan seng didalam cairan intraseluler.Distribusi seng antara cairan ekstraseluler, jaringan dan organ dipengaruhi oleh keseimbangan hormon dan situasi stres.Hati memegang peranan penting dalam redistribusi ini.



Faktor-faktor yang Mengatur Absorpsi Seng
Absorpsi seng dipengaruhi oleh status seng tubuh.Bila lebih banyak seng dibutuhkan, lebih banyak pula jumlah seng yang diabsorpsi. Begitu pula jenis makanan mempengaruhi absorpsi. Sebagian seng menggunakan alat transportransfering, yang merupakan alat transpor besi.Bila perbandingan antara besi dengan seng lebih dari 2 : 1, transfering yang tersedia untuk berkurang, sehingga menghambat absorpsi seng.



Ekskresi Seng
Seng dikeluarkan tubuh melalui feses. Disamping itu seng dikeluarkan melalui urin, dan jaringan tubuh yang dibuang, seperti jaringan kulit, sel dinding usus, cairan haid dan mani.



Fungsi Seng
Seng memegang peranan esensial dalam banyak fungsi tubuh. Sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor pada kegiatan lebih dari dua ratus enzim, seng berperan dalam berbagai aspek metabolisme. Peranan penting lain adalah sebagai bagian integral enzim DNA polimerase dan RNA polimerase yang diperlukan dalam sintesis DNA dan RNA. Dengan demikian, seng berperan dalam pembentukan kulit, metabolisme jaringan ikat dan penyembuhan luka. Seng juga berperan dalam pengembangan fungsi reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma. Seng berperan dalam fungsi kekebalan, yaitu dalam fungsi sel –T dan dalam pembentukan antibodi oleh sel-B. Seng tampaknya berperan dalam metabolisme tulang, transpor oksigen, dan pemunahan radikal bebas, pembentukan struktur dan fungsi membran serta proses penggumpalan darah.



Angka Kecukupan Seng yang Dianjurkan
Ø    Bayi                 : 3-5 mg
Ø    1-9 tahun         : 8-9 mg
Ø    10-> 60 tahun  : 15 mg (baik pria maupun wanita)
Ø    Ibu hamil         : + 5 mg
Ø    Ibu menyusui  : + 10 mg



Sumber Seng
Sumber paling baik adalah sumber protein, hewani terutama daging, hati, kerang dan telur. Serealia tumbuk dan kacang-kacangan juga merupakan sumber yang baik, namun mempunyai kletersediaan biologik yang rendah.



Akibat Kekurangan Seng
Tanda-tanda kekurangan seng adalah gangguan pertumbuhan dan kematangan seksual. Fungsi pencernaan terganggu karena gangguan fungsi pankreas, gangguan pembentukan kilomikron dan kerusakan permukaan saluran cerna.Kekurangan seng juga mengganggu fungsi kelenjar tiroid dan laju metabolisme, gangguan nafsu makan, penurunan ketajaman indra rasa serta memperlambat penyembuhan luka.



Akibat Kelebihan Seng
Kelebihan seng hingga 2-3 kali AKG menurunkan absorpsi tembaga. Kelebihan sampai 10 kali AKG mempengaruhi metabolisme kolesterol, dan tampaknya dapat memperce[pat timbulnya aterusklerosis. Dosis sebanyak 2 gram atau lebih menyebabkan muntah, diare, demam, kelelahan yang sangat, anemia, dan gangguan reproduksi. Suplemen seng bisa menyebabkan keracunan, begitupun makanan yang asam dan disimpan didalam kaleng yang dilapisi seng.



Iodium ( I )
Iodium ada didalam tubuh dalam jumlah sangat sedikit yaitu sebanyak kurang lebih0,00004 % dari berat badan atau 15-23 mg yang digunakan untuk mensintesis hormon tiroksin, tetraiodotironin, dan triodotironin. Hormon ini diperlukan untuk pertumbuhan normal, perkembangan fisik dan mental hewan.



Fungsi Iodium
Fungsi utama hormon tiroksin triiodotironin dan tetraiodotironin adlah mengatur pertumbuhan dan perkembangan. Hormon tiroid mengontrol kecepatan pelepasan energi dari zat gizi yang menghasilkan energi. Tiroksin dapat merangsang metabolisme sampai 30 %. Iodium berperan dalam perubahan karotin menjadi bentuk aktif vitamin A, sintesis protein dan absorpsi karbohidrat dari saluran cerna.



Angka Kecukupan Iodium yang Dianjurkan
Kebutuhan iodium sehari sekitar 1-2µg per kg berat badan
Ø    Bayi                                         : 50-70 µg
Ø    Balita dan anak sekolah          : 70-120 µg
Ø    Remaja dan dewasa               : 150 µg
Ø    Ibu hamil                                 : + 25 µg
Ø    Ibu menyusui                          : + 50 µg



Sumber Iodium
 Laut merupakan sumber utama iodium. Oleh karena itu makanan laut berupa ikan, udang dan kerang serta ganggang laut merupakan sumber iodium yang baik. Salah satu cara penanggulangan kekurangan iodium ialah melalui fortifikasi garam dapur dengan iodium.



Akibat Kekurangan Iodium
Gejala kekurangan iodium adalah malas dan lamban, kelenjar tiroid membesar, pada ibu hamil dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin, dan dalam keadaan berat bayi lahir  dalam keadaan cacat mental yang permanen serta hambatan pertumbuhan yang dikenal sebagai kretinisme. Kekurangan iodium pada anak-anak menyebabkan kemampuan belajar yang rendah. Kekurangan iodium berupa gondok endemik merupakan salah satu masalah gizi utama di indonesia yang terdapat secara merata di daerah pegunungan di seluruh propinsi kecuali DKI jakarta.



Akibat Kelebihan Iodium
Suplemen iodiun dalam dosis terlalu tinggi dapat menyebabkan kelenjar tiroid dalam keadaan berat dapat menutup jalan pernapasan sehingga menimbulkan sesak napas.



Tembaga ( Cu )
Tembaga ada dalam tubuh sebanyak 50-120 mg.



Fungsi Tembaga
Fungsi utama tembaga didalam tubuh adalah sebagai enzim.Enzim-enzim mengandung tembaga mempunyai berbagai macam peranan berkaitan dengan reaksi yang menggunakan oksigen dan radikal oksigen.
            Tembaga memegang peranan dalam mencegah anemia dengan cara :
a.            Membantu absorpsi besi
b.            Merangsang sintesis hemoglobin
c.            Melepas simpanan besi dari feritil dalam hati
Tembaga berperan dalam pengikatan silang kolagen yang diperlukan untuk menjaga kekuatannya.



Angka Kecukupan Tembaga yang Dianjurkan
Amerika serikat menetapkan jumlah tembaga yang aman untuk dikonsumsi adalah senanyak 1,5-3,0 mg sehari.



Sumber Tembaga
Sumber utama tembaga adalah tira, kerang, hati , ginjal, kacang-kacangan , unggas, biji-bijian, serealia dan cokelat. Air juga mengandung tembaga dan jumlahnya bergantung pada jenis pipa yang digunakan dan sumber air.



Akibat Kekurangan Tembaga
Kekurangan ini terjadi pada anak-anak, kekurangan protein dan menderita anemia kurang besi, serta pada anak-anak yang mengalami diare. Kekurangan tembaga juga terjadi pada bayi lahir prematur atau yang mendapat susu sapi, yang mengkomposisi gizinya tidak disesuaikan. Kekurangan tembaga dapat mengganggu pertumbuhan dan metabolisme, disamping itu terjadi demirelasasi tulang,



Akibat Kelebihan Tembaga
Kelebihan tembaga secara kronis menyebabkan penumpukan tembaga didalam hati yang dapat menyebabkan nikrosis hati atau serosis hati. Konsumsi sebanyak 10-15 mg tembaga sehari dapat menimbulkan muntah-muntah dan diare. Konsumsi dosis tinggi dapat menyebabkan kematian.



Mangan ( Mn )
Tubuh hanya mengandung 10-20 mg mangan yang terutama berada didalam tulang dan kelenjar.



Fungsi Mangan
Mangan berperan sebagai konfaktor berbagai enzim yang membantu bermacam metabolisme. Enzim-enzim lain berkaitan dengan mangan juga berperan dalam sisntesis uterus, pembentukan jaringann ikat dan tulang serta pencegahan peroksidasi lipidal oleh radial bebas akibat kekurangan mangan.



Akibat Kekurangan Mangan
Kekurangan mangan belom pernah terlihat pada  manusia, Kekurangan mangan sering terjadi kesamaan dengan kekurangan besi. Makanan tinggi protein dapat melindungi tubuh dari kekurangan mangan.



Akibat Kelebihan Mangan
Keracunan karena kelebihan mangan terjadi karena lingkungan terkontaminasi oleh mangan. Pekerja tambang mengisap mangan yang ada pada debu tambang untuk jangka waktu lama, menunjukkan gejala kelainan otak disertai penampilan dan tingkah laku normal yang menyerupai penyakit parkinson.



Krom (Cr)
Krom pertama kali dihubungkan dengan kekurangan pada manusia pada tahun 1966. Krom merupakan mineral esensial yang berperan dalam metabolisme karbihidrat dan lipida. Seperti halnya besi, krom berada dalam berbagai bentuk dengan jumlah muatan berbeda. Krom paling mudah di asorbsi dan paling efektif bila berada dalam Cr+++. Absorpsi krom naik, bila konsumsi rendah dan turun bila konsumsi tinggi.



Absorpsi dan Ekskresi Krom
Krom dalam bentuk Cr+++ diabsorpsi sebanyak 10% hingga 25%. Bentuk lain krom hanya diabsorpsi sebanyak 1%. Mekanisme absorpsi belum diketahui dengan pasti. Absorpsi dibantu oleh asam-asam amino yang mencegah krom mengendap dalam media alkali usus halus. Jumlah yang diabsorpsi tetap hingga konsumsi sebanyak 49 ug, setelah itu ekskresi melalui urin meningkat. Ekskresi melalui urin meningkat oleh konsumsi gula sederhana yang tinggi, aktifitas fisik berat atau trauma fisik.
Seperti halnya besi, krom diangkut oleh transferin. Bila tingkat kejenuhan transferin tinggi, krom dapat diangkut oleh albumin.
           


Fungsi Krom
Krom dibutuhkan dalam metabolisme karbihidrat dan lipida. Krom bekerja sama dengan insulin dalam memudahkan masuknya glukosa kedalam sel-sel, dengan dalam pelepasan energi. Dalam keadaan berat defisiensi krom dapat menunjukkan sindroma mirip diabetes.krom diduga merupakan bagian dari ikatan organik faktor toleransi glukosa (glucose tolerance factor) dengan suplementasi krom



Angka Kecukupan Krom yang Dibutuhkan
Kekurangan krom karena makanan jarang terjad, oleh karena itu AKG untuk krom belum ditentukan. Amerika serikat menetapkan jumlah yang aman untuk dikonsumsi oleh orang dewasa adalah sebanyak 50-200 ug sehari.



Sumber
Sumber krom terbaik adalah makanan nabati. Kandungan krom dalam tanaman bergantung pada jenis tanaman, kandungan krom tanah dan musim.



Akibat Kelebihan Krom
Kelebihan krom karena makanan belum pernah ditemukan. Pekerja yang terkena limbah industri dan cat yang mengandung krom tinggi dikaitkan dengan kejadian penyakit hati dan kanker paru-paru. Kromat adalah bentuk krom dengan valensi 6.



Selenium (SE)
Jumlah selenium dalam tubuh sebanyak 3-30 mg, bergantung pada kandungan selenium dalam tanah dan konsumsi makanan. Konsumsi orang dewasa berkisar antara 20-30 ug,bergantung pada kandungan tanah.



Absorpsi dan Ekskresi Selenium
Selenium berada dalam makanan dalam bentuk selenometionin dan selenosisten. Absorpsi selenium terjadi pada bagian atas usus halus secara aktif. Selenium diangkut oleh albumin dan alfa-2 globulin.



Fungsi Selenium
Enzim glutation perokside berperan sebagai katalisator dan pemecah peroksida yang terbentuk di dalam tubuh menjadi ikatan yang bersifat toksik. Peroksida dapat berubah menjadi radikal bebas yang dapat mengoksidasi asam lemak-tidak jwnuh yang ada pada membran sel,sehingga merusak membran sel tersebut.



Berdasarkan fungsi
 Setiap zat gizi memiliki fungsi yang spesifik. Masing-masing zat gizi tidak dapat berdiri sendiri dalam membangun tubuh dan menjalankan proses metabolisme. Namun zat gizi tersebut memiliki berbagai fungsi yang berbeda.

 a. Zat gizi sebagai sumber energi
Sebagai sumber energi zat gizi bermanfaat untuk menggerakkan tubuh dan proses metabolisme di dalam tubuh. Zat gizi yang tergolong kepada zat yang berfungsi memberikan energi adalah karbohidrat , lemak dan protein. Bahan pangan yang berfungsi sebagai sumber energi antara lain : nasi, jagung, talas merupakan sumber karbohidrat; margarine dan mentega merupakan sumber lemak; ikan, daging, telur dan sebagainya merupakan sumber protein.
Ketiga zat gizi ini memberikan sumbangan energi bagi tubuh. Zat-zat gizi tersebut merupakan penghasil energi yang dapat dimanfaatkan untuk gerak dan aktifitas fisik serta aktifitas metabolisme di dalam tubuh. Namun penyumbang energi terbesar dari ketiga unsur zat gizi tersebut adalah lemak.
b. Zat gizi untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan tubuh
Zat gizi ini memiliki fungsi sebgai pembentuk sel-sel pada jaringan tubuh manusia. Jika kekurangan mengkonsumsi zat gizi ini maka pertumbuhan dan perkembangan manusia akan terhambat. Selain itu zat gizi ini juga berfungsi untuk menggantikan sel-sel tubuh yang rusak dan mempertahankan fungsi organ tubuh. Zat gizi yang termasuk dalam kelompok ini adalah protein, lemak, mineral dan vitamin. Namun zat gizi yang memiliki sumber dominan dalam proses pertumbuhan adalah protein.
c. Zat gizi sebagai pengatur/ regulasi proses di dalam tubuh
Proses metabolisme di dalam tubuh perlu pengaturan agar terjadi keseimbangan. Untuk itu diperlukan sejumlah zat gizi untuk mengatur berlangsungnya metabolisme di dalam tubuh.
Tubuh perlu keseimbangan, untuk itu proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh perlu di atur dengan baik. Zat gizi yang berfungsi untuk mengatur proses metabolisme di dalam tubuh adalah mineral, vitamin air dan protein. Namun yang memiliki fungsi utama sebagia zat pengatur adalah mineral dan vitamin.



PENYAKIT
Mikrolitiasis Alveolus Paru
Penyakit yang jarang ditemui ini etiologinya belum diketahui. Seringkali mulainya selama masa kanak-kanak,tetapi manifestasi klinisnya dapat terlambat sampai bebrapa tahun kemudian. Mikrolitiasis alveolus paru ditandai dengan batu intra-alveolus yang tersebar luas, dan membentuk pola khas pada roentgenogram. Sering kali penyakit ini diketahui ketika mengambil roenrgenogram untuk penyakit yang tidak ada kaitannya atau ketika gejala-gejala masih minimal. Diagnosis pasti memerlukan biopsy paru.
Seringkali insidens familial(50% keluarga) dan besarnya presentase(52[23%]dari 225 penderita yang dilaporkan) pada keturunan Turki dengan kuat memberi kesan dasar genetic, setidak-tidaknya untuk beberapa penderita. Tidak ada kelainan metabolic spesifik yang telah dikenali. Kalsium dan fosfor serum normal. Tidak ada pengobatan yang tersedia, dan penderita akhirnya meninggal selama pertengahan tahun-tahun masa dewasa karena kegagalan kardiorespirasi yang progesif secara perlahan-lahan, seringkali ditumpangi infeksi cucian bronkopulmonal tidak  efektif. Setelah diagnosis penderita, anggota keluarga lainnya harus diskrining dengan roentgenogram dada, dan orang tua harus  dinasehati bahwa anak-anak yang akan dilahirkannya juga beresiko menderita penyakit ini. Anak ini memerlukan pengobatan segera untuk infeksi pernapasan dan harus di nasehati mengenai bahaya merokok dan pemajanan terhadap asap industri (pabrik). Imunisasi terhadap campak dan pertusis harus diselesaikan dan diberi vaksin influenza setiap tahun.






BAB III
KESIMPULAN

            Begitu banyak zat gizi mikro dalam menunjang upaya tetap aktif, kreatif, dan produktif sehingga kehadirannya perlu diperhatikan dalam gizi.
Mineral mikro terdapat dalam jumlah sangat kecil di dalam tubuh ,namun mempunyai peranann esensial untuk kehidupan,kesehatan,dan reproduksi. Kandungan mineral mikro bahan makanan sangat bergantung pada konsentrasi mineral mikro tanah asal bahan makanan tersebut.
       Unsur mineral mikro merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan rusak; sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO hidrogen menjadi uap air, dan Nitrogen menjadi uap Nitrogen (N) Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan antar individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam anorganik






DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita.2001.Prinsip Ilmu Gizi.Jakarta.Gramedia Pustaka Utama.
Behrman,kliegman,alvin.1999.Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Ed 15 Vol. 2.          Jakarta.EGC
http://dahlanforum.wordpress.com/2009/04/24/zat-zat-gizi-yang-dibutuhkan-tubuh/